Senin, 19 Maret 2018

apa yang dimaksud GCG dan CSR dalam dunia bisnis ?


PRINSIP GCG (Good Corporate Governance) dan CSR (Corporate Social Responsibility) dalam Kegiatan Bisnis
1.    Pengertian GCG (Good Corporate Governance)
Good Corporate Governance merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan yang menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua stakeholders.
1.    Adapun prinsip-prinsip GCG itu sendri yaitu :
a.    Fairness (Keadilan)
Prinsip perlakuan yang adil bagi seluruh pemegang saham, terutama kepada pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing dari kecurangan, dan kesalahan perilaku insider.
b.    Disclosure/Transparency (Keterbukaan/Tranparansi)
Prinsip pengungkapan yang akurat dan tepat pada waktunya serta transparansi atas hal penting bagi kinerja perusahaan, kepemilikan, serta pemegang kepentingan. Perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami pemangku kepentingan.
c.    Accountabillity (Akuntabilitas)
Akuntabilitas menekankan pada pentingnya penciptaan sistem pengawasan yang efektif berdasarkan pembagian kekuasaan antara komisaris, direksi, dan pemegang saham yang meliputi monitoring, evaluasi serta pengendalian terhadap manajemen.
d.    Responsibility (Responsibilitas)
Prinsip ini diwujudkan dengan kesadaran bahwa tanggungjawab merupakan konsekuensi logis dari adanya wewenang, menyadari akan adanya tanggungjawab sosial, menghindari penyalahgunaan wewenang kekuasaan, menjadi professional, dan menjunjung etika serta memelihara bisnis yang sehat.
e.    Independency (Independen)
Adanya masing-masing organ perusahaan yang tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain merupakan salah satu bentuk independensi dalam suatu perusahaan.
2.    Faktor-faktor yang mempengaruhi GCG (Good Corporate Governance)
a.    Faktor Internal :
-       Budaya Perusahaan yang mendukung pnerapan GCG dalam mekanisme dan sistem kerja manajemen di perusahaan.
-       Berbagai peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan perusahaan yang mengacu pada penerapan nilai-nilai GCG.
-       Manajemen pengendalian risiko perusahaann juga didasarkan pada kaidah-kaidah GCG.
-       Terdapatnya sistem audit yang efektif dalam perusahaan untuk menghindari setiap penyimpangan yang mungkin terjadi.
-       Adanya keterbukaan informasi bagi publik untuk mampu memahami setiap gerak dan langkah manajemen dalam perusahaan, sehingga kalangan umum mampu memahami dan mengikuti setiap perkembangan dalam perusahaan.
b.    Faktor Eksternal:
-       Terdapat sistem hukum yang baik, sehingga mampu menjamin berlakunya supremasi hukum yang konsisten dan efektif.
-       Dukungan pelaksanaan dari sektor lembaga pemerintahan yang diharapkan dapat menunjang operasionalnya.
-       Terdapat contoh pelaksanaan GCG yang tepat yang dapat menjadi standar pelaksanaan yang efektif dan profesional.
-       Terbangunnya sistem tata sosial yang mendukung.
3.    Pengertian CSR (Corporate Social Responsibility)
World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) mendefiniskan Corporate Social Responsibility sebagai komitmen berkelanjutan kalangan bisnis untuk berperilaku etis dan memberikan sumbangan pada pembangunan ekonomi sekaligus memperbaiki mutu hidup angkatan kerja dan keluarganya serta komunitas lokal dan masyarakat secara keseluruhan (Iriantara, 2004).
1.   Bentuk Program Corporate Social Responsibility
Cause Procmotions
Cause-Related Marketing
Corporate Social Marketing
Corporate Philanthrophy
Community Volunteering
2.    Keuntungan Melakukan Program Corporate Social Responsibility
Wibisono (2007) menguraikan 10 keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan jika melakukan program Corporate Social Responsibility, yaitu:
·         Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan image perusahaan.
·         Layak Mendapatkan sosial licence to operate.
·         Mereduksi Resiko Bisnis Perusahaan.
·         Melebarkan Akses Sumber Daya.
·         Membentangkan Akses Menuju Market.
·         Mereduksi Biaya.
·         Memperbaiki Hubungan dengan Stakehoder
·         Memperbaiki Hubungan dengan Regulator
·         Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan
·         Peluang Mendapatkan Penghargaan

DISKUSI DALAM KELAS
Pertanyaan :
1. Apa perbedaan dari akuntabilitas dan responsibility?
2. Apakah transparansi akan membawa dampak positif kepada perusahaan atau sebaliknya?
3. Bagaimana faktor eksternal dan internal pada GCG (Good Corporate Governance) dapat mendorong perusahaan ke arah yang lebih baik?
Jawaban :
1. Accountability (akuntabilitas) adalah pertanggung jawaban elemen perusahaan yang bersifat ke dalam (internal) perusahaan, yang berhubungan dengan akuntansi, bertanggung jawab untuk menjamin penyeimbangan kepentingan manajemen dam pemegang saham. Prinsip akuntabilitas berkaitan dengan pertanggungjawaban komisaris.
Sedangan Responsibility adalah pertanggung jawaban perusahaan yang bersifat ke luar (eksternal) perusahaan, seperti pengelolaan perusahaan sesuai dengan UU atau pertanggung jawaban ke masyarakat, masalah pajak, hubungan industrial, kesehatan dan keselamatan kerja, perlindungan lingkungan hidup.
2 Keterbukaan atau transparansi dapat membawa perusahaan ke arah yang lebih baik dikarenakan semua proses bisnis yang berlangsung dapat diketahui oleh semua pihak dalam perusahaan tersebut, sehingga dapat meminimalisir adanya kecurangan. Dan bagi pihak luar, beberapa keterbukaan hal tertentu, misal keuangan perusahaan dan gaji karyawan, dapat memberikan informasi dan menarik minat masyarakat untuk bekerja di perusahaan tersebut. Namun, dalam hal keterbukaan ini bukan berarti terbuka pada segala hal, karena setiap perusahaan pun juga memiliki privasi tertentu yang memang harus dijaga.
3, dengan memahami faktor faktor dari GCG (Good Corporate Governance) itu sendiri, maka perusahaan secara otomatis dapat menjalankan roda perusahaanya dengan baik. Karena pada faktor internal dan eksternal tersebut mencakup nilai nilai yang memang harus diterapkan pada perusahaan supaya dapat membawa perusahaan tersebut mencapai pada puncak kejayaan.

DAFTAR PUSTAKA
Fauzan.2001. Corporate Social Reponsibility.Modernisasi. Volume 7, Nomor 2
Habibi Dinil. 2011. Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Citra (Survey penerima Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Unilever Indonesia bekerjasama dengan LSM SPeKTRA dalam bentuk Gerakan Sikat Gigi Pagi Malam di 10 Kecamatan, Kabupaten Nganjuk). Malang: Universitas Brawijaya.
Pratiwi, Anggun. 2016. Pengaruh Kualitas Penerapan Good Corporate Governance (GCG) terhadap Kinerja Keuangan pada Bank Umum Syariah di Indonesia (Periode 2010-2015).Jurnal Ekonomi dan Bisnis IslamVol. 2, No. 1, Hal. 55-76.
Sarafina, Salsabila dan Safii M. 2017. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Dan Nilai Perusahaan (Studi pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 3.        Terdapat pada laman administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id.

Minggu, 11 Maret 2018

mengapa bisnis perlu beretika ?


Hukum dan etika bisnis (A)
Ahmad Wildan Faiz
160321100057


Pada postingan minggu lalu, saya telah mengulas pengertian etika bisnis menurut para ahli. Nah.. sekarang ini saya akan sedikit mengulas tentang bagaimana cara untuk berbisnis dengan etis dan mengapa kegiatan bisnis harus beretika.

Bisnis merupakan kegiatan kegiatan yang dilakukan untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia dengan tujuan memperoleh keuntungan yang sebanyak banyaknya. Terkadang, banyak orang menyalahgunakan kegiatanya dalam berbisnis. Sehingga kegiatan bisnis tersebut dapat merugikan banyak pihak. Salah satu contoh yang sekarang masih viral adalah first travel. Maka dari itu seorang pebisnis harus mengetahui cara cara berbisnis dengan baik,
Berikut ini adalah cara berbisnis dengan baik.
1.      Jujur
Kejujuran merupakan poin utama dalam berbisnis. Untuk dapat menjalin kerjasama yang baik dengan orang lain maka kejujuran harus diterapkan. Dengan sikap jujur, maka partner bisnis kita akan menaruh kepercayaan.sehingga akan berdampak pada kelancaran bisnis kita.
2.      Integritas
seorang pemimpin pada umumnya harus mempunyai integritas yang tinggi. Dalam hal ini, seseorang dikatakan sebagai pemimpin yang baik jika ia mampu bertahan dan tidak mengorbankan prinsip yang dipercaya hanya karena mendapat tekanan dari pihak lain.
3.      Komitmen
Seorang pebisnis dapat dipercaya banyak orang karena mempunyai komitmen yang tinggi. ketika pebisnis memiliki komitmen, maka ia akan berusaha untuk memegang teguh prinsip tersebut. Janji jani yang ia ucapkan juga akan dipegang dengan kuat.
4.      Loyalitas
Loyalitas adalah hal yang sangat diperlukan aga bisnis dapat berjalan dengan baik tanpa menimbulkan konflik. Keloyalan dapat ditunjukkan dengan bekerja sesuai dengan visi dan misi perusahaan serta tidak mencampurkan urusan kantor dengan masalah pribadi. Anda juga dapat menunjukkan loyalitas dengan memberikan seluruh kemampuan demi perkembangan perusahaan kea rah yang lebih baik
5.      Berjiwa pemimpin
Pebisnis harus memiliki jiwa kepemimpinan. Seorang yang mempunyai jiwa pemimpin akan dapat mengendalikan roda organisasi yang ia jalani. Sehingga bisnisnya akan berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan
6.      Patuh kepada aturan
Dalam dunia bisnis, aturan aturan yang sudah diterapkan baik yang tertulis maupun tidak tertulis harus dipatuhi. Dengan mematuhi aturan tersebut, maka bisnis kita akan berjalan dengan aman tanpa ada jeratan hukum.
Selain menerapkan cara diatas, ada juga poin yang sangat penting dan tidak boleh terlewatkan dalam berbisnis. Yaitu etika
Mengapa berbisnis perlu beretika ?
Etika merupakan dasar moral dan nilai nilai yang membedakan antara yang baik dan yang buruk. Serta berkaitan dengan hak & kewajiban.
·         Bisnis dilakukan diantara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya, sehingga membutuhkan etika sebagai pedoman dan orientasi bagi pengambilan keputusan, kegiatan, dan tindak tanduk manusia dalam berhubungan (bisnis) satu dengan lainnya
·         bisnis tidak hanya bertujuan untuk profit semata, tapi juga perlu mempertimbangkan nilai-nilai manusiawi,sehingga masyarakat pun berkepentinan agar bisnisdilaksanakan secara etis
·         Etika merupakan pedoman mengenai tindakan salah dan benar dalam perilaku.
·         Sebagai kontrol terhadap pelaku bisnis, yaitu melalui penerapan kebiasaan atau budaya moral.
·         bisnis saat ini dilakukan dalam persaingan yang sangat ketat,maka dalam persaingan bisnis tersebut, orang yang bersaing dengan tetap memperhatikan norma-norma etis pada iklim yang semakin profesional justru akan menang


Sumber :
https://www.maxmanroe.com/10-etika-dalam-berbisnis-sudahkah-anda-memilikinya.html
http://faisalmaulana09.blogspot.co.id/2015/02/mengapa-bisnis-perlu-beretika.html

Minggu, 04 Maret 2018

ETIKA BISNIS


Pengertian Etika Bisnis

Oleh Ahmad  Wildan Faiz (160321100057)

1.      Pengertian Etika

Secara etimologi, etika berasal dari kata ethicos yang berarti kebiasaan. Menurut Bertens (2001), etika menjabarkan pengertian yang ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang di bagi menjadi tiga yaitu :
  1. ·       Etika berarti nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
  2. ·         Etika berarti kumpulan asas atau nilai normal.
  3. ·         Etika berarti ilmu tentang yang baik dan buruk


2.      Pengertian Bisnis
  • Bisnis secara luas diartikan sebagai keseluruhan kegiatan usaha orang atau badan (hukum) secara teratur dan terus menerus, yaitu berupa kegiatan mengadakan barang barang atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitas untuk diperjualbelikan , diperuntungkan, atau disewakan  dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan atau laba.


Definisi menurut para ahli:
  •  Bertens (2000)


Etika Bisnis yang  dikenal juga sebagai etika korporas  adalah suatu bentuk etika terapan atau etika profesi yang mempelajari prinsip-prinsip etis dan moral atau masalah-masalah etika yang muncul dalam lingkungan bisnis.
  • .    Hill dan Jones (1996 dalam Mahmoedin)

Etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara salah dan benar. Di mana hal tersebut dapat memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis yang terkait dengan masalah moral yang kompleks.
  • Velasques (1996 dalam Sondang)

Etika Bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Etika Bisnis adalah suatu ajaran yang mempelajari prinsip mengenai baik atau buruknya pengambilan keputusan atau perilaku dalam berbisnis

Daftar pustaka
Bertens, K. 2000. Pengantar Etika Bisnis. Yogyakarta. Kanisius.
Mahmoedin, 1996. Etika Bisnis. Jakarta: Sinar Harapan.
Sondang, Siagian. 1996. Etika Bisnis. Jakarta: Pustaka Binaman Presindo.