Pengoptimalan
potensi salak di Desa Wedi Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Buah
salak merupakan salah satu ikon desa wedi kecamatan kapas kabupaten Bojonegoro.
Buah tersebut mempunyai cita rasa yang khas jika dibandingkan dengan salak pada
umumnya. Masyarakat setempat menamai buah salak tersebut dengan julukan salak
wedi. Salak wedi telah lama menjadi mata pencaharian masyarakat Desa Wedi.
Pohon tersebut tidak hanya tumbuh di Desa Wedi saja, tetapi tersebut juga
tumbuh di daerah sekitar desa.
Dengan
ciri khas yang dimiliki, menjadikan salak tersebut berpeluang besar untuk
dijadikan obyek wisata yang ada di Kabupaten Bojonegoro. Selain itu, letak
geografis Desa Wedi yang dekat dengan daerah perkotaan dan kondisi jalan yang
cukup memadai juga dapat menunjang keberadaan obyek tersebut. Hal ini tentunya
akan menguntungkan masyarakat desa wedi dengan adanya obyek tersebut, sehingga
akan menarik wisatawan untuk berkunjung.
Pengolahan
sumber daya alam yang belum optimal menjadikan minat masyarakat akan keberadaan
salak tersebut kurang. harga yang relatif murah serta tidak adanya pengolahan
salak yang lebih lanjut diduga menjadi penyebab kurangnya minat masyarakat.
sehingga, perlu adanya upaya dari masyarakat dan pemerintah untuk kembali
mengoptimalkan potensi yang tersedia. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis
faktor-faktor penyebab menurunya minat masyarakat akan salak wedi. Sehingga
kedepanya dapat ditemukan cara untuk menjadikan salak wedi sebagai obyek wisata
yang ada di Bojonegoro serta menjadikanya sebagai mata pencaharian masyarakat
setempat.
1.2. Rumusan Masalah
1. bagaimana pengelolaan
pohon salak di Desa Wedi
2. mengapa masyarakat
mulai meninggalkan potensi salak di Desa Wedi
1.3. Tujuan
1. mengetahui pengelolaan
pohon salak di Desa Wedi
2. mengetahui pendapat
masyarakat mengenai penyebab masyarakat mulai meninggalkan salak wedi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar